Seputarian – Perjalanan mendaki Puncak Carstensz Pyramid yang seharusnya menjadi pengalaman menakjubkan berujung duka. Dua pendaki asal Jakarta dan Bandung dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami hipotermia saat turun dari puncak tertinggi di Papua Tengah tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, yang mengonfirmasi bahwa keduanya merupakan perempuan sesuai dengan data pada kartu tanda penduduk (KTP).
Korban pertama yang diketahui bernama Elsa Laksono berhasil dievakuasi lebih dahulu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika. Sementara itu, korban kedua, Lilie Wijayanti Poegiono, dijadwalkan untuk dievakuasi pada hari Senin (3/3).
Menurut laporan yang diterima, Elsa Laksono mengembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan turun dari puncak. Gejala acute mountain sickness (AMS) atau penyakit ketinggian diduga menjadi penyebab utama kondisi yang dialaminya. Proses evakuasi korban dilakukan pada Minggu pagi sekitar pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.
Lilie Wijayanti Poegiono juga mengalami kondisi serupa. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/3) sekitar pukul 02.07 WIT. Ketika mengalami gejala AMS, ia sempat mendapatkan pertolongan dari rekan pendaki serta guide yang mendampinginya. Namun, upaya penyelamatan yang dilakukan di area Teras Dua tidak membuahkan hasil, dan nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Rencana evakuasi jenazah Lilie telah disusun dan akan dilakukan pada hari Senin (3/3). Setelah seluruh proses evakuasi selesai, kedua jenazah korban dijadwalkan untuk diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki tentang bahaya yang mengintai saat berada di ketinggian ekstrem. Hipotermia dan AMS adalah kondisi yang sering terjadi ketika seseorang mendaki ke daerah dengan tekanan oksigen rendah dan suhu yang sangat dingin. AMS sendiri bisa menimbulkan gejala seperti sakit kepala, mual, pusing, hingga sesak napas yang dapat berujung pada kondisi yang lebih serius jika tidak segera ditangani.
Puncak Carstensz Pyramid yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut memang dikenal sebagai salah satu tujuan favorit bagi para pendaki, terutama yang ingin menaklukkan tujuh puncak tertinggi di dunia. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Suhu ekstrem, perubahan cuaca yang cepat, serta jalur pendakian yang sulit sering kali menjadi hambatan utama.
Para pendaki yang berencana menaklukkan puncak ini disarankan untuk melakukan persiapan yang matang, termasuk aklimatisasi yang cukup sebelum melakukan pendakian. Penggunaan perlengkapan yang sesuai, memahami gejala AMS sejak dini, serta selalu berkoordinasi dengan tim pendamping menjadi langkah penting dalam mencegah kejadian serupa terulang.
Kejadian yang menimpa Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono menjadi pelajaran berharga bagi komunitas pendaki gunung di Indonesia. Pentingnya keselamatan selama pendakian harus selalu menjadi prioritas utama agar risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
Dengan adanya tragedi ini, diharapkan otoritas terkait dapat meningkatkan sistem keamanan serta pengawasan terhadap pendaki yang ingin menaklukkan Puncak Carstensz Pyramid. Selain itu, edukasi mengenai bahaya pendakian di ketinggian ekstrem juga perlu terus digalakkan agar para pendaki lebih siap menghadapi berbagai risiko yang ada.
Leave a Reply