Seputarian – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa kebutuhan logistik bagi ribuan warga terdampak banjir di Jakarta Selatan telah terpenuhi. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah, menyampaikan bahwa apabila bantuan yang diberikan masih kurang, permintaan tambahan dapat diajukan, dan BNPB siap untuk menyalurkannya kembali.
Bantuan tersebut mencakup berbagai barang kebutuhan dasar, seperti sembako, makanan siap saji, serta perlengkapan pengungsian. Beberapa di antaranya adalah matras, kasur, selimut, dan terpal, yang didistribusikan kepada warga terdampak pada Senin (3/3) sore. Pendistribusian dilakukan dengan cepat agar para korban dapat segera mendapatkan perlindungan dan kebutuhan pokok selama masa darurat.
Dalam proses penyaluran bantuan, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, turut hadir untuk menyaksikan langsung kondisi para korban serta memantau wilayah terdampak di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Kehadirannya di lokasi bencana menjadi bagian dari upaya pemantauan agar bantuan tersalurkan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan warga.
BNPB juga telah mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan agar bencana serupa dapat dicegah atau setidaknya dampaknya dapat diminimalisir di masa mendatang. Upaya ini dilakukan melalui pemetaan masalah serta koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi perangkat daerah di Jakarta dan instansi terkait lainnya.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh BNPB, jumlah korban terdampak banjir di Kelurahan Rawajati mencapai 485 keluarga, atau sekitar 1.446 orang. Selain itu, sebanyak 224 unit rumah dilaporkan terendam dengan ketinggian air yang berkisar antara 50 cm hingga 1,5 meter.
Lukmansyah menjelaskan bahwa rapat koordinasi akan segera digelar guna mencari solusi terhadap faktor penyebab banjir. Menurutnya, banjir yang terjadi kali ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Jika biasanya genangan air dapat surut dalam waktu 4–5 jam, maka kali ini air masih bertahan hingga sore hari. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut diperlukan agar solusi yang diterapkan dapat mengurangi risiko banjir serupa di masa mendatang.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait berkomitmen untuk meningkatkan langkah mitigasi serta mencari solusi jangka panjang agar peristiwa serupa tidak terus berulang. Selain upaya darurat seperti distribusi bantuan, strategi yang lebih berkelanjutan akan diterapkan, termasuk evaluasi sistem drainase, pengelolaan daerah aliran sungai, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan risiko banjir di Jakarta Selatan dapat ditekan. Selain itu, sistem tanggap darurat yang lebih baik juga terus dikembangkan agar bantuan dapat sampai dengan cepat dan tepat sasaran setiap kali bencana terjadi.
