Seputarian – Permukiman warga di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, hingga Selasa pagi masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai satu hingga dua meter. Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung yang meningkat akibat hujan deras yang mengguyur sejak beberapa hari sebelumnya.
Bencana ini terjadi sejak Senin (3/3) dini hari dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda surut. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu. Banyak penduduk yang harus bolak-balik menyelamatkan barang berharga seperti pakaian dan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi.
Pada pukul 08.00 WIB, sejumlah warga terlihat menggunakan perahu karet atau pelampung untuk menjangkau rumah mereka. Beberapa lainnya terpaksa berjalan di genangan air yang cukup dalam. Ketua RT 12/RW 04, Rukimah (53), menyampaikan bahwa untuk beraktivitas, warga harus rela basah-basahan atau menggunakan perahu karet. Semakin jauh dari permukiman, genangan air semakin dalam sehingga menghambat akses warga yang hendak bekerja. Banyak kendaraan bermotor yang terpaksa diparkir di tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam.
Sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing meskipun air belum surut. Sementara itu, petugas terus berupaya mengevakuasi mereka yang ingin mengungsi maupun yang hanya sekadar ingin mengambil barang-barang dari rumahnya.
Tim dari kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah bersiaga di lokasi dengan perahu karet untuk membantu proses evakuasi. Sebagian warga terdampak telah mengungsi ke SDN 01 Kampung Melayu, dengan mayoritas pengungsi terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, dan lansia yang lebih rentan terhadap kondisi darurat seperti ini.
Banjir yang melanda Jakarta Timur ini berkaitan erat dengan meningkatnya debit air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Hujan deras yang turun pada Minggu (2/3) menyebabkan status Bendung Katulampa naik ke Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB. Tidak lama berselang, status meningkat menjadi Siaga 2 pada pukul 20.40 WIB, hingga akhirnya mencapai Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.
Peningkatan volume air juga terpantau di Pos Pantau Depok, yang pada pukul 21.40 WIB berstatus Siaga 3, lalu meningkat menjadi Siaga 2 pada tengah malam, dan akhirnya Siaga 1 pada pukul 00.30 WIB. Sementara itu, Pos Pantau Angke Hulu juga mencatat kenaikan debit air dan mencapai status Siaga 3 pada pukul 23.00 WIB, yang berkontribusi terhadap meluasnya banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta.
Hingga saat ini, sebanyak tujuh RT di Jakarta Timur masih terendam banjir. Di Kelurahan Bidara Cina, tiga RT tergenang dengan ketinggian air berkisar antara 90 hingga 100 cm. Sementara di Kelurahan Kampung Melayu, empat RT masih terendam air dengan ketinggian mencapai 95 cm.
Upaya penanganan terus dilakukan oleh pihak terkait, termasuk BPBD, kepolisian, dan relawan yang membantu warga terdampak. Meskipun demikian, kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan membuat warga khawatir banjir akan bertahan lebih lama. Warga pun diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.
