Seputarian

Media Fakta Tebaru

BKSDA Bengkulu Siagakan Tim untuk Tangani Harimau Pemangsa Ternak di Mukomuko

BKSDA Bengkulu Siagakan Tim untuk Tangani Harimau Pemangsa Ternak di Mukomuko

Seputarian -Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengambil langkah cepat dalam menangani peristiwa harimau Sumatera yang memangsa anak sapi milik warga di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko. Untuk merespons kejadian ini, tim telah disiagakan di rumah Kepala Desa Mekar Jaya guna melakukan pengecekan, penelusuran, dan pemantauan di lokasi kejadian.

Sebelumnya, pihak BKSDA Resor Mukomuko menerima laporan dari Kepala Desa Mekar Jaya mengenai satu ekor anak sapi yang ditemukan mati di area perkebunan kelapa sawit setelah diduga dimangsa harimau. Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian guna melakukan verifikasi serta menganalisis jejak yang ditinggalkan oleh satwa liar tersebut.

Upaya penanganan lebih lanjut dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas personel dari Polsek Teras Terunjam, Bhabinkamtibmas, Patroli Harimau Sumatera Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (PHS BBTNKS) Resor Bengkulu Utara, serta perangkat desa dan masyarakat setempat. Langkah awal yang dilakukan adalah memastikan bahwa serangan tersebut memang berasal dari harimau Sumatera dengan melakukan pengecekan jejak serta pola serangan terhadap ternak yang menjadi korban.

Setelah analisis awal dilakukan, persiapan untuk menangkap harimau pun segera dikerahkan. Kandang jebak disiapkan dan dimobilisasi oleh KPHK Seblat bersama dengan tim PHS BBTNKS Resor Bengkulu Utara. Sebagai langkah tambahan, satu kandang jebak telah dipasang di lokasi interaksi negatif antara satwa liar dan manusia, serta dua kamera jebak juga telah diaktifkan untuk memantau pergerakan harimau tersebut.

Kepala Desa Mekar Jaya, Mulyatman, mengungkapkan bahwa warga desa pertama kali menemukan anak sapi yang sudah dalam keadaan mati di area perkebunan kelapa sawit. Hewan ternak tersebut ditemukan di kebun milik seorang warga Desa Tunggal Jaya bernama Sopian, yang letaknya berada dalam wilayah Desa Mekar Jaya namun cukup jauh dari permukiman penduduk.

Dengan pemasangan perangkap serta pemantauan yang terus dilakukan, diharapkan harimau tersebut dapat segera tertangkap atau diarahkan kembali ke habitat alaminya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah serangan lebih lanjut terhadap ternak warga sekaligus menjaga kelestarian harimau Sumatera sebagai satwa yang dilindungi.

Pihak BKSDA mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan baik bagi diri sendiri maupun bagi satwa liar tersebut. Jika ditemukan tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar permukiman atau perkebunan, warga diminta segera melaporkan kepada pihak berwenang agar dapat dilakukan langkah penanganan yang tepat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *