Seputarian – Kepala SMAN 6 Depok resmi dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Keputusan ini diambil setelah adanya dugaan pelanggaran dalam penyelenggaraan study tour ke Bali yang dinilai membebani para siswa.
Humas SMAN 6 Depok, Syahri, menjelaskan bahwa pencopotan kepala sekolah merupakan bagian dari kewenangan Gubernur Jawa Barat. Sekolah akan mengikuti proses yang berlaku dan menunggu hasil klarifikasi dari pihak terkait. Menurutnya, jika inspektorat atau Dinas Pendidikan diminta untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan ditemukan adanya kesalahan, maka kepala sekolah yang bersangkutan akan menjalani proses sesuai aturan yang berlaku.
Sebagai bagian dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, seluruh pegawai di SMAN 6 Depok berkomitmen untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Ketika gubernur mengeluarkan instruksi tertentu, pihak sekolah merasa memiliki kewajiban untuk menaatinya.
Saat ini, sekolah masih berada dalam tahap verifikasi dan klarifikasi terhadap kasus ini. Oleh karena itu, belum dapat dipastikan apakah tindakan yang dilakukan sekolah memang melanggar aturan atau tidak. Syahri menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin memberikan kesimpulan sebelum hasil pemeriksaan resmi dikeluarkan. Setelah hasil investigasi tersedia, barulah dapat ditentukan sanksi yang akan diberikan kepada kepala sekolah.
Meskipun kabar pencopotan ini telah beredar luas, kepala sekolah masih terlihat hadir di sekolah. Syahri menegaskan bahwa kepala sekolah tidak diberhentikan dari statusnya sebagai ASN, melainkan hanya dicopot dari jabatannya. Dengan demikian, meskipun tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah, yang bersangkutan tetap memiliki tanggung jawab untuk menjalankan tugas lain, seperti mengajar atau mengemban peran lain sesuai kebijakan yang akan ditetapkan.
Namun, meskipun sempat hadir di sekolah, kepala sekolah tersebut kemudian meninggalkan tempat tanpa diketahui tujuannya. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan guru dan siswa mengenai statusnya setelah pencopotan dilakukan.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upayanya dalam membenahi sistem pendidikan di wilayahnya. Ia menaruh perhatian khusus terhadap berbagai aspek pendidikan, termasuk kebijakan study tour dan program PIP (Program Indonesia Pintar), yang dinilainya perlu diawasi dengan lebih ketat agar tidak menimbulkan beban bagi siswa dan orang tua.
Kasus pencopotan kepala SMAN 6 Depok ini menjadi salah satu bukti bahwa pemerintah provinsi terus mengawasi praktik pendidikan di sekolah-sekolah. Ke depannya, diharapkan kebijakan yang diterapkan dapat lebih transparan dan berpihak pada kepentingan siswa serta orang tua.
Leave a Reply