Seputarian – Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara dikerahkan untuk menangani kebakaran yang melanda dua kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Pademangan, Jakarta Utara. Peristiwa yang terjadi pada Senin sore itu menyebabkan kepulan asap tebal membubung tinggi di sekitar pelabuhan, sehingga menarik perhatian warga sekitar. Sebanyak 80 personel pemadam beserta 16 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan kobaran api.
Menurut keterangan yang diperoleh dari Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, kapal yang terbakar adalah KM Sinar Sembuluh dan KM Sagam Surya. Kedua kapal tersebut diketahui milik H. Muhlis. KM Sinar Sembuluh diketahui membawa muatan kaolin, sementara KM Sagam Surya tengah bersandar di dermaga saat kebakaran terjadi.
Dalam insiden ini, sebanyak empat orang berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka serius. Petugas menjelaskan bahwa penyebab awal kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik yang terjadi di kamar mesin salah satu kapal. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kejadian bermula ketika Kepala Kamar Mesin menyalakan motor lampu di bagian belakang kapal sekitar pukul 17.36 WIB. Setelah lampu menyala, terdengar suara mencurigakan, sehingga ia segera mematikannya dengan mencabut kabel lampu tersebut.
Namun, saat lampu kembali dinyalakan, terjadi korsleting listrik yang memicu percikan api. Api dengan cepat membesar dan melahap bagian kamar mesin Kapal Sinar Sembuluh. Karena posisinya berdekatan, api merambat ke KM Sagam Surya yang berada di sebelahnya.
Petugas pemadam kebakaran menerima laporan mengenai kejadian ini pada pukul 18.13 WIB. Sebagai respons cepat, satu unit mobil pemadam segera dikerahkan ke lokasi, disusul oleh unit-unit lainnya untuk mempercepat proses pemadaman. Upaya pemadaman dimulai sekitar pukul 18.21 WIB dengan strategi pemadaman dari berbagai sisi guna mencegah api menyebar lebih luas.
Setelah berjuang selama beberapa jam, petugas akhirnya berhasil mengendalikan kobaran api. Meskipun api telah dipadamkan, proses pendinginan kapal masih terus dilakukan guna memastikan tidak ada titik api yang berpotensi menyala kembali. Pendinginan ini juga bertujuan untuk mencegah sisa bara api yang terselip di bagian kapal agar tidak kembali memicu kebakaran.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun kerugian materi diperkirakan cukup besar mengingat kedua kapal mengalami kerusakan cukup parah. Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti kebakaran dan mengevaluasi kondisi kapal pasca insiden.
Masyarakat sekitar pelabuhan diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama bagi pemilik kapal yang menggunakan instalasi listrik di dalam kapal mereka. Pemeriksaan rutin terhadap sistem kelistrikan serta penerapan standar keselamatan diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerintah daerah bersama tim pemadam kebakaran akan terus mengawasi area pelabuhan guna memastikan keselamatan kapal-kapal yang bersandar di sekitar dermaga. Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemilik kapal, pihak pelabuhan, dan tim penyelamat, diharapkan insiden serupa dapat diantisipasi dan dicegah sebelum menimbulkan kerugian yang lebih besar.
