Seputarian – PT Bank Hibank Indonesia (hibank), yang merupakan anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), resmi memperkenalkan aplikasi perbankan digital terbaru mereka yang diberi nama hi by hibank. Inisiatif ini dirancang khusus untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengelola bisnis secara lebih efisien dengan solusi digital terintegrasi.
Jenny Wiriyanto, Direktur Utama Hibank, menyampaikan bahwa peluncuran aplikasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan keuangan bagi para pelaku UMKM. Dengan adanya inovasi ini, percepatan pertumbuhan UMKM di Indonesia diharapkan bisa didorong lebih maksimal. Menurut Jenny, platform ini menjadi bentuk komitmen hibank untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Aplikasi hi by hibank dirancang dengan berbagai fitur utama yang mendukung berbagai aspek pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan, pencatatan transaksi, pengelolaan keuangan, hingga akses pembiayaan. Berbagai inovasi tersebut dihadirkan untuk membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas peluang bisnis mereka.
Salah satu fitur unggulan dalam aplikasi ini adalah hi-literasi, sebuah program edukasi digital yang membahas berbagai topik, mulai dari keuangan, investasi, hingga strategi pengelolaan bisnis. Melalui fitur ini, hibank berharap dapat meningkatkan literasi finansial para pelaku UMKM, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan ekonomi modern.
Selain edukasi, aplikasi ini juga menyediakan fitur hi-chat yang memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi langsung dengan Relationship Manager digital. Layanan ini dirancang agar para pelaku UMKM dapat memperoleh panduan dalam merencanakan dan mengelola keuangan usaha mereka secara lebih terarah.
Untuk memudahkan pengelolaan keuangan, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur hi-tung, yang berfungsi membantu dalam merencanakan keuangan melalui penggunaan kantong digital. Di dalamnya terdapat sub-fitur seperti hi-goal dan hi-deposito yang dapat digunakan untuk mengatur tabungan khusus sesuai dengan kebutuhan usaha.
Sementara itu, untuk kebutuhan pencatatan transaksi, terdapat fitur hi-pos yang memungkinkan para pelaku usaha mencatat transaksi harian dengan mudah. Data yang tercatat ini kemudian dapat dianalisis untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat.
Dalam hal pendanaan, hi by hibank menghadirkan dua layanan andalan, yaitu hi-bijak dan hi-talang. Kedua layanan ini menawarkan pinjaman berbasis ekosistem digital yang mengadopsi pendekatan rantai pasok. Dengan ini, pelaku usaha dapat memperoleh akses pembiayaan dengan proses yang lebih sederhana dan cepat.
Tidak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur hi-UMKM yang dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam meningkatkan operasional dan promosi bisnis mereka. Melalui integrasi dengan berbagai platform media sosial, pelaku usaha diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran mereka secara digital.
Menurut Jenny Wiriyanto, dengan hadirnya aplikasi ini, hibank tidak hanya menghadirkan layanan perbankan digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas. Diharapkan, aplikasi ini mampu menjadi pendorong bagi para pelaku usaha kecil untuk berkembang lebih besar, sehingga dapat memperkuat perekonomian nasional.
Sementara itu, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa peluncuran aplikasi hi by hibank merupakan bagian dari upaya BNI Group dalam mempercepat transformasi digital. Dengan kepemilikan saham sebesar 63,9 persen di hibank, BNI menargetkan anak usahanya ini sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang yang berpotensi besar.
Secara finansial, hibank menunjukkan performa yang positif. Hingga tahun 2024, total aset yang dimiliki hibank mencapai Rp17,8 triliun, yang mencatat pertumbuhan sebesar 22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Selain itu, total pinjaman yang disalurkan mengalami lonjakan signifikan hingga 75 persen yoy, mencapai Rp10,5 triliun.
Kinerja pembiayaan hibank juga menunjukkan hasil yang mengesankan dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga di level rendah, yaitu 0,8 persen. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami kenaikan sebesar 33 persen yoy, dengan total mencapai Rp12,6 triliun.
Peluncuran aplikasi hi by hibank menjadi bukti nyata komitmen hibank dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, hibank berharap dapat menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha kecil dalam mengembangkan bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Melalui inovasi ini, hibank tidak hanya menawarkan solusi keuangan modern, tetapi juga membangun ekosistem digital yang inklusif bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, aplikasi ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih berkelanjutan.
Leave a Reply