Seputarian – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, memastikan perbaikan tanggul penahan di tepian Sungai Cikapundung Kolot, Kecamatan Dayeuhkolot, akan segera dilakukan setelah mengalami kerusakan akibat hujan deras. Proyek ini akan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sungai di wilayah tersebut.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menegaskan bahwa proses perbaikan akan dilakukan secepat mungkin dengan mengoptimalkan peran BBWS Citarum. Selain tanggul, perbaikan jembatan juga menjadi perhatian utama, dan untuk itu Pemkab Bandung berencana menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung.
Permasalahan banjir yang kerap melanda kawasan tersebut tidak hanya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga oleh akumulasi sampah yang berasal dari Kota Bandung. Oleh karena itu, sinergi antar-daerah dinilai menjadi faktor penting dalam menangani berbagai persoalan, termasuk banjir, sampah, kemacetan, serta penataan ruang.
Dalam pertemuannya dengan Wali Kota Bandung, Dadang menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil tidak boleh hanya sebatas wacana, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. Koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat diharapkan dapat membantu memperlancar komunikasi dan kerja sama lintas wilayah dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Mochammad Dian Alma’ruf, menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Kecamatan Bojongsoang dan Dayeuhkolot disebabkan oleh kapasitas Sungai Cikapundung Kolot yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Ia mengungkapkan bahwa pada saat banjir, volume air mencapai 414 meter kubik, sedangkan daya tampung sungai hanya sekitar 267 meter kubik. Selain itu, fenomena backwater atau aliran balik dari Sungai Cikapundung Kota turut menyebabkan tekanan air meningkat, sehingga tanggul yang ada akhirnya roboh.
Dian juga menambahkan bahwa tanggul Sungai Cikapundung Kolot sebenarnya telah direncanakan memiliki panjang dua kilometer. Namun, keterbatasan anggaran pada tahun 2020 membuat pembangunannya belum terselesaikan sepenuhnya. Saat ini, langkah darurat tengah dilakukan dengan memasang geobag untuk memperkuat tanggul sementara.
Ke depan, BBWS Citarum berencana mengajukan kembali anggaran guna melanjutkan pembangunan tanggul secara lebih permanen. Ia berharap agar postur anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun mendatang lebih fleksibel, sehingga upaya peningkatan infrastruktur tidak terkendala oleh efisiensi anggaran yang berlebihan.
Dengan adanya rencana perbaikan ini, diharapkan masalah banjir di kawasan tersebut dapat tertangani dengan lebih baik, sekaligus meningkatkan ketahanan wilayah terhadap curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana serupa di masa mendatang.
Leave a Reply