Seputarian – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap pengelolaan sampah, terutama di pasar-pasar yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Aksi Bersih Pasar yang digelar di Pasar Atas Cimahi, Jawa Barat, bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widiaputri.
Menurut Hanif, momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Ia menekankan bahwa pasar sering kali menjadi salah satu sumber utama timbulan sampah, sehingga pengawasan intensif terhadap pengelolaannya perlu dilakukan secara teratur.
Hanif menyampaikan bahwa instruksi telah disiapkan untuk seluruh jajaran Dinas Lingkungan Hidup di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Instruksi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pengawasan pengelolaan sampah di pasar dapat berjalan secara konsisten dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan perubahan signifikan dalam mengurangi jumlah sampah yang akhirnya dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
Selain itu, Hanif juga menegaskan komitmen Kementerian Lingkungan Hidup untuk bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan. Kerja sama tersebut ditujukan untuk mendorong terciptanya lingkungan pasar yang bersih sebagai salah satu upaya strategis menekan volume sampah yang dihasilkan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widiaputri menyoroti fakta bahwa pasar menjadi sumber timbulan sampah terbesar kedua di Indonesia setelah sektor rumah tangga. Ia menilai, pengelolaan sampah di pasar harus menjadi perhatian khusus mengingat besarnya volume sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Roro menyerukan perlunya Gerakan Nasional Membersihkan Sampah Nusantara, sebuah inisiatif yang mendukung pelaksanaan HPSN dan diharapkan dapat dijadikan kegiatan tahunan. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, pedagang, maupun masyarakat umum, terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di area pasar.
Data terbaru yang dihimpun melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, dari total 29,3 juta ton sampah yang dilaporkan oleh 278 kabupaten/kota, sekitar 13,38 persen berasal dari aktivitas di pasar. Angka ini menunjukkan bahwa pasar memegang peranan besar dalam menyumbang timbulan sampah nasional, sehingga memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Roro menekankan bahwa persoalan sampah di pasar tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah saja. Ia menegaskan bahwa solusi yang efektif hanya dapat dicapai melalui sinergi antara masyarakat, pedagang, dan pemerintah daerah. Semua pihak harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan pasar yang bersih dan sehat.
Lebih lanjut, Roro mengajak semua pihak untuk menjadikan gerakan pengelolaan sampah sebagai bagian dari budaya nasional. Ia meyakini bahwa upaya bersama dapat menghasilkan perubahan signifikan, terutama jika dilakukan secara konsisten dari tingkat individu hingga kelembagaan.
Selain pengawasan rutin, Kementerian Lingkungan Hidup juga mengusulkan pengembangan program edukasi bagi pedagang pasar dan masyarakat sekitar. Melalui edukasi tersebut, diharapkan tercipta kesadaran kolektif mengenai pentingnya mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah.
Hanif Faisol Nurofiq juga menambahkan bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Misalnya, dengan mendorong pengelolaan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkan limbah anorganik untuk kegiatan daur ulang yang bernilai ekonomi.
Kedepannya, pemerintah berencana memperluas cakupan pengawasan hingga ke pasar tradisional di pelosok daerah. Dengan pendekatan ini, diharapkan seluruh wilayah Indonesia dapat menerapkan standar pengelolaan sampah yang baik, sehingga beban yang ditanggung oleh TPA dapat dikurangi secara signifikan.
Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya bertujuan menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan ruang publik yang lebih sehat dan nyaman bagi seluruh warga.
Leave a Reply