Seputarian – Pemuda Indonesia memiliki peran penting dalam membawa nama baik bangsa di tingkat global. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menekankan pentingnya kontribusi generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita yang sedang digalakkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pesan tersebut disampaikan oleh Kasubdit Kehidupan Bernegara Ditsosbud Baintelkam Polri, Kombes Pol Ajie Indra Dwiatma, yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia. Acara ini berlangsung di Green Forest Hotel, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (21/2). Dengan mengusung tema Sinergi dan Kontribusi Pemuda Muslim untuk Negeri, pertemuan ini dihadiri oleh ratusan pemuda dari berbagai daerah.
Dalam kesempatan itu, Indra menyampaikan bahwa Kapolri berharap pemuda Indonesia dapat berperan aktif dalam membangun negara agar menjadi lebih maju dan sejahtera. Menurutnya, pencapaian Indonesia Emas akan menjadi bukti kemajuan bangsa di masa depan.
Sebagai negara dengan lebih dari 270 juta penduduk, Indonesia tidak boleh stagnan. Oleh karena itu, generasi muda harus menjadi motor penggerak dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah. Dukungan terhadap program Asta Cita dianggap sebagai langkah strategis untuk membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan mampu bersaing dengan negara lain di dunia.
Indra menegaskan bahwa Kapolri yakin pencapaian Indonesia Emas hanya bisa terwujud jika pemuda mengambil peran sentral dalam pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, organisasi kepemudaan diharapkan dapat menjadi wadah yang menjaga persatuan, kesatuan, serta keberlangsungan Indonesia di tengah tantangan global.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Indra juga menyampaikan permohonan maaf dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang tidak dapat menghadiri acara Rakornas PB Pemuda Muslimin Indonesia karena sedang mempersiapkan pertemuan dengan kepala daerah di Magelang.
Sementara itu, Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia, Muhtadin Sabili, menegaskan bahwa tema Rakornas kali ini sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Ia menilai bahwa peran pemuda sangat dinantikan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama, terutama dalam menjaga keharmonisan dan memperjuangkan kepentingan umat.
Menurut Sabili, pemuda Muslim memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perubahan positif dalam masyarakat. Namun, perubahan tersebut hanya dapat terwujud jika ada sinergi yang kuat di antara pemuda dari berbagai latar belakang.
Sinergi yang dimaksud tidak hanya mencakup kerja sama, tetapi juga saling mendukung dan menguatkan. Dalam konteks ini, pemuda Muslim didorong untuk tetap bersatu tanpa memandang perbedaan suku, organisasi, atau latar belakang sosial. Nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang, harus menjadi landasan utama dalam membangun kebersamaan.
Lebih lanjut, Sabili menekankan bahwa kontribusi pemuda dapat diwujudkan dalam berbagai bidang. Di sektor pendidikan, generasi muda harus terus menuntut ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu agama. Dalam bidang sosial, mereka didorong untuk aktif dalam kegiatan kemanusiaan, membantu sesama, dan menjadi pelopor persatuan serta perdamaian.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi, pemuda diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih gemilang. Melalui sinergi dan aksi nyata, visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, tetapi dapat benar-benar diwujudkan.
Leave a Reply