Seputarian – Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan terkait kematian seorang pria berinisial YKB (37) yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di ruang sopir Gedung Ombudsman RI, Setiabudi, Jakarta Selatan. Peristiwa ini diketahui terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 03.40 WIB, ketika salah satu pegawai gedung tiba untuk bekerja dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, menyampaikan bahwa kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi berinisial S. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, saksi S tiba di gedung pada pukul 03.40 WIB untuk mulai bekerja. Saat berada di lobi, ia bertemu dengan saksi A dan kemudian menanyakan apakah ada seseorang di ruang sopir yang berada di bawah.
Menanggapi pertanyaan tersebut, saksi A menginformasikan bahwa pada malam sebelumnya, ruangan tersebut masih dalam keadaan terkunci. Merasa curiga, saksi S kemudian meminta A untuk menemaninya memeriksa ruangan sopir. Ketika mereka sampai di depan pintu, diketahui bahwa ruangan itu masih tertutup dan terkunci dari dalam. Keduanya lalu berusaha membuka pintu dengan cara mendorongnya hingga akhirnya berhasil masuk.
Setelah pintu terbuka, pemandangan mengejutkan terlihat di dalam ruangan. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi yang mengindikasikan ia telah meninggal beberapa waktu sebelumnya. Menyadari hal tersebut, saksi S dan saksi A segera bergegas kembali ke lobi untuk memberi tahu rekan-rekan mereka mengenai kejadian yang baru saja mereka saksikan.
Informasi terkait temuan mayat tersebut kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Sekitar pukul 05.00 WIB, petugas kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal serta mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Proses penyelidikan dilakukan dengan memeriksa kondisi sekitar serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi pada waktu kejadian.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun luka luar pada tubuh korban. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa korban kemungkinan meninggal karena sebab alami atau kondisi medis tertentu. Namun, untuk memastikan penyebab kematian secara lebih akurat, jenazah korban segera dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna dilakukan visum.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kejadian ini guna mengungkap penyebab pasti kematian pria tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut juga akan dilakukan terhadap para saksi serta rekaman kamera pengawas yang mungkin merekam aktivitas korban sebelum ditemukan tewas.
Kasus ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai apa yang terjadi sebelum korban ditemukan meninggal di dalam ruangan sopir tersebut. Hingga kini, belum ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini, tetapi penyelidikan masih akan terus berlangsung hingga semua fakta dapat terungkap.
Masyarakat di sekitar lokasi kejadian diimbau untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sebelum hasil resmi penyelidikan diumumkan. Pihak kepolisian juga memastikan bahwa mereka akan bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini agar kebenaran dapat terungkap dengan jelas.
