Seputarian

Media Fakta Tebaru

Tragedi Longsor di Bungbulang Garut, Rumah dan Bengkel Tertimbun

Tragedi Longsor di Bungbulang Garut, Rumah dan Bengkel Tertimbun

Seputarian – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bungbulang, Garut, Jawa Barat, pada Minggu (23/2) menyebabkan tanah longsor yang menimbun dua bangunan. Sebuah rumah dan bengkel di Kampung Bekong, Desa Bojong, menjadi korban dari peristiwa tersebut. Material longsoran juga menutup akses jalan yang menghubungkan Garut dengan Bungbulang, sehingga kendaraan tidak dapat melintas sama sekali.

Kapolsek Bungbulang AKP Yusli Yulianto menyampaikan bahwa bencana ini terjadi menjelang waktu Magrib. Sebelum tanah longsor terjadi, hujan dengan intensitas tinggi telah mengguyur daerah tersebut sejak siang hari. Curah hujan yang terus-menerus menyebabkan tebing di sekitar lokasi ambruk dan menimbun bangunan di bawahnya.

Selain mengakibatkan kerusakan bangunan, peristiwa ini juga menyebabkan seorang warga tertimbun longsor. Korban bernama Anang Kardian alias Jalu ditemukan oleh tim SAR gabungan di bawah puing-puing bangunan yang tertimbun material longsor. Setelah tertimbun selama beberapa jam, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Minggu malam sekitar pukul 23.00.

Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan. Pihak kepolisian memastikan bahwa Jalu menjadi satu-satunya korban jiwa dalam bencana longsor ini. Sementara itu, beberapa anggota keluarga yang berada di dalam rumah saat kejadian berhasil selamat meski sempat mengalami luka ringan.

Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja Garut menjelaskan bahwa saat kejadian, selain Anang Kardian, terdapat empat orang lainnya yang berada di dalam rumah. Mereka adalah Heni, Radit, Neng Salsa, dan Juli Sabila Ajahra. Heni mengalami luka ringan akibat peristiwa ini, sementara anggota keluarga lainnya dipastikan selamat tanpa luka serius.

Pasca kejadian, proses pembersihan material longsor segera dilakukan untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup. Warga setempat bersama tim gabungan dikerahkan untuk menyingkirkan material tanah yang menghalangi jalur transportasi. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu tanah longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan diimbau untuk selalu siap menghadapi potensi bencana demi keselamatan bersama.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *