Seputarian -Pihak kepolisian telah berhasil menangkap empat pria yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap seorang sopir mobil pengangkut ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara. Insiden ini terjadi pada Senin (17/2) sore dan langsung mendapat perhatian dari aparat berwenang.
Kapolsek Kawasan Muara Baru, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Nislan, mengungkapkan bahwa keempat pria yang telah ditangkap memiliki inisial MR (24), S alias Adi (30), S alias Sapar (19), dan S alias DG Serang (43). Mereka diketahui sebagai penjaga kapal yang bekerja di sekitar pelabuhan tersebut. Setelah laporan diterima, pihak kepolisian segera bertindak dan berhasil menangkap empat pelaku pada hari yang sama sekitar pukul 18.00 WIB. Awalnya, lima orang sempat diamankan, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya empat orang yang terbukti kuat melakukan pengeroyokan, sedangkan satu orang lainnya tidak cukup bukti untuk ditetapkan sebagai pelaku.
Kejadian ini bermula ketika seorang sopir berinisial MAG (32) sedang mengangkut ikan di Pelabuhan Muara Baru. Saat melintas, mobil yang dikemudikannya tanpa sengaja melewati genangan air yang kemudian terciprat ke seorang pengendara sepeda motor yang tidak dikenalnya. Pengendara motor tersebut merasa tidak terima lalu menggeber-geber gas kendaraannya sebagai bentuk protes, sehingga terjadi percekcokan antara keduanya.
Korban kemudian melanjutkan perjalanannya melalui Jalan Kakap, namun tidak lama setelah itu, ia dihampiri oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor berwarna hitam. Salah satu dari mereka membawa besi engkol motor di tangannya. Perdebatan kembali terjadi antara korban dan kedua pria tersebut sebelum akhirnya mereka berpisah. Korban tetap melanjutkan perjalanannya menuju pelabuhan, sementara kedua pria tadi terlihat bergerak ke arah Dermaga Timur.
Setelah tiba di Pelabuhan Muara Baru yang terletak di Jalan Cumi Raya, korban memutuskan untuk beristirahat di sebuah warung kopi di Jalan Kakap sambil menunggu proses bongkar-muat ikan selesai. Saat sedang berada di warung, dua pria yang tidak dikenalnya sudah berada di tempat tersebut. Tidak lama kemudian, dua pria lain datang dan bergabung di warung kopi tersebut. Keempat pria ini kemudian menanyakan kejadian mengenai cipratan air yang sebelumnya terjadi. Saat korban berusaha menjelaskan, ia justru menjadi sasaran pengeroyokan.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Pelipis sebelah kiri mengalami luka, dahi mengalami lebam, dan bagian belakang telinga sebelah kanan juga mengalami memar. Serangan mendadak ini membuat korban harus mendapatkan perawatan untuk mengatasi luka-lukanya.
Setelah insiden pengeroyokan terjadi, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap keempat pelaku dalam waktu singkat. Saat ini, keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui motif sebenarnya di balik tindakan kekerasan tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa setiap konflik sebaiknya diselesaikan dengan cara yang lebih damai dan bukan dengan kekerasan yang justru merugikan banyak pihak.
Leave a Reply