Seputarian -Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 11/Kostrad berhasil menyelamatkan 15 anak-anak serta 42 orang dewasa yang nyaris diselundupkan untuk dipekerjakan secara ilegal di Malaysia. Operasi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen TNI dalam menjaga perbatasan negara dan melindungi masyarakat dari perdagangan manusia.
Informasi terkait adanya kapal cepat yang mengangkut calon pekerja migran ilegal dari Nunukan menuju Sebatik diperoleh oleh Satgas Pamtas Yonarmed 11/Kostrad. Menanggapi laporan tersebut, Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, mengungkapkan bahwa tindakan cepat segera dilakukan dengan mengerahkan tim untuk memverifikasi situasi di lapangan.
Sebagai langkah awal, Dantim Bais TNI berkoordinasi dengan Pasiintel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad guna menyiapkan strategi penyergapan. Beberapa prajurit pun ditempatkan di titik-titik strategis untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang dicurigai membawa calon pekerja migran ilegal.
Upaya tersebut membuahkan hasil ketika di pertigaan Kampung Bugis, Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, berhasil ditemukan lima unit mobil yang mengangkut calon PMI ilegal. Setiap penumpang yang berada di kendaraan tersebut kemudian diperiksa identitasnya untuk memastikan keterlibatan mereka dalam upaya penyelundupan tenaga kerja ilegal.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh di Pos Bambangan, terungkap bahwa sebanyak 57 orang hendak diberangkatkan secara ilegal ke Tawau, Malaysia. Dari jumlah tersebut, 15 orang merupakan anak-anak, sementara 42 orang lainnya adalah dewasa. Penyelamatan ini menjadi salah satu bukti bahwa praktik perdagangan manusia masih marak terjadi, terutama di wilayah perbatasan.
Seluruh calon pekerja migran ilegal yang berhasil diamankan langsung diserahkan kepada Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kabupaten Nunukan untuk proses lebih lanjut. Dengan demikian, mereka dapat mendapatkan perlindungan serta pembinaan sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Keberhasilan operasi ini tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra menyampaikan apresiasi kepada tim yang telah bekerja keras dalam menggagalkan penyelundupan ini. Menurutnya, operasi semacam ini akan terus dilakukan guna memastikan bahwa tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban perdagangan manusia ataupun tenaga kerja ilegal.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa TNI akan semakin meningkatkan pengawasan dan patroli di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Langkah ini diambil untuk menekan berbagai aktivitas ilegal yang dapat merugikan masyarakat maupun negara.
Komitmen penuh juga diberikan oleh prajurit TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan. Tidak hanya dalam hal mencegah penyelundupan pekerja migran ilegal, tetapi juga dalam memberantas praktik perdagangan manusia yang sering terjadi di perbatasan.
Diharapkan dengan adanya operasi seperti ini, para pelaku penyelundupan akan mendapatkan efek jera sehingga tidak lagi melakukan tindakan yang melanggar hukum. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada dan memahami prosedur resmi jika ingin bekerja di luar negeri agar terhindar dari risiko eksploitasi.
Keberhasilan Satgas Pamtas Yonarmed 11/Kostrad dalam menggagalkan penyelundupan ini menjadi bukti nyata bahwa pengamanan perbatasan terus diperketat demi menjaga kedaulatan negara serta melindungi rakyat dari bahaya perdagangan manusia dan tenaga kerja ilegal.
Leave a Reply